4 Pebisnis Muda yang Sukses Tingkatkan Industri Mode, menjadi pebisnis muda sukses bukanlah hal mudah. Dibutuhkan kerja keras, semangat, kreativitas, dan keberanian tinggi untuk meraih impian dalam dunia bisnis. Kegagalan sering kali menjadi tantangan awal, namun dari sanalah proses belajar dan pertumbuhan dimulai.
Artikel ini mengulas empat pebisnis muda Indonesia yang tidak hanya berhasil membangun bisnis, tetapi juga berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan industri mode di Indonesia.
1. Yasa Singgih – Membangun Men’s Republic dari Nol
Yasa Singgih memulai perjalanannya sejak duduk di bangku SMP, ketika sang ayah terserang penyakit jantung. Demi meringankan beban keluarga, Yasa bekerja sebagai MC di berbagai acara.

Perjalanan Usaha Yasa Singgih
Saat SMA, ia mulai terjun ke dunia usaha, dari kuliner hingga fashion. Kegagalan sering kali menghampiri, namun semangatnya tak pernah padam. Akhirnya, ia fokus mengembangkan Men’s Republic, merek fashion pria yang kini menghasilkan omzet miliaran rupiah per bulan.
Penghargaan dan Pengakuan
Yasa telah meraih berbagai penghargaan seperti:
-
Juara 1 Wiraswasta Muda Mandiri
-
Youth Marketeers of the Year 2016
-
Forbes 30 Under 30 Asia dalam kategori Ritel & E-Commerce
2. Dea Valencia – Sukses dengan Batik Kultur
Dea Valencia, lahir tahun 1994, memiliki kecintaan terhadap batik sejak muda. Dari kegemarannya tersebut, ia sukses membangun brand Batik Kultur.

Awal Mula Usaha Dea
Karena kesulitan menemukan desain batik yang cocok dengan seleranya, Dea mulai membuat pakaian batik sendiri menggunakan koleksi batik milik neneknya. Setelah lulus kuliah, ia mantap memasarkan produknya secara online.
Pasar Internasional
Kini, pelanggan Batik Kultur berasal dari berbagai negara seperti:
-
Amerika Serikat
-
Inggris
-
Jerman
-
Singapura
-
Norwegia
Dengan ketekunan dan inovasi, Dea meraih omzet hingga Rp300 juta per bulan.
3. Yukka Harlanda – Pendiri Brodo Footwear
Yukka Harlanda menciptakan Brodo karena sulitnya menemukan sepatu sesuai ukuran dan anggaran mahasiswa. Bermula dari sistem pre-order di kalangan teman, bisnisnya tumbuh pesat.

Strategi Penjualan
Yukka memasarkan produknya secara online melalui Kaskus, Facebook, dan BBM. Kini, Brodo memiliki toko fisik di kota-kota besar seperti:
-
Jakarta
-
Bandung
-
Bekasi
-
Surabaya
Dampak Sosial
Selain omzet miliaran rupiah, Brodo juga memberdayakan pengrajin lokal sebagai bagian dari rantai produksi sepatu.
4. Valentina Meiliyana – Sukses di Usia Muda Lewat Sepatu Custom
Valentina memulai bisnis sepatu kustom sejak usia 14 tahun. Kecintaannya terhadap fashion dan kreativitas membawanya mendirikan merek Selkius Maxwell.

Perjalanan Karier Valentina
Belajar secara otodidak dari majalah dan media mode, ia mengembangkan produk unggulan Valentina Meiliyana Shoes. Terinspirasi oleh desainer internasional Manolo Blahnik, ia menciptakan koleksi sepatu yang unik dan berkarakter.
Prestasi dan Pencapaian
Dari awal hanya menjual 20 pasang sepatu per bulan, kini Valentina menjual hingga 300 pasang, dengan omzet mencapai Rp50 juta per bulan. Ia juga pernah tampil dalam:
-
Jakarta Fashion Week
-
La Salle Graduation Show
-
Acara mode nasional lainnya
Kesimpulan
Itulah empat pebisnis muda Indonesia yang sukses membawa perubahan di industri mode. Dari Yasa Singgih hingga Valentina Meiliyana, mereka membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berinovasi dan berkontribusi dalam ekonomi kreatif.
Catatan penting: Untuk meningkatkan bisnis seperti mereka, tak hanya dibutuhkan semangat dan kreativitas, tetapi juga pengelolaan keuangan yang baik.
Baca Juga : 11 Faktor Kesuksesan Wiraswasta.